Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

DOES University, Dendam Masa Lalu yang Membuka Jalan Masa Depan

Dulu tidak ada yang mendengar dan mengerti passion saya, maka sekarang saya harus mendengar dan mewadahi mimpi adik-adik saya. (Erix Soekamti) Saya rasa sebagian besar manusia di belahan bumi mana pun di Indonesia ini mengenal nama tersebut. Erix Soekamti adalah vokalis dan bassist grup band beraliran punk asal Yogya, Endank Soekamti . Sejak dua tahun lalu Erix Soekamti (akrab dipanggil Mas Erix)  membuka sebuah sekolah animasi gratis untuk anak-anak berbakat di Indonesia, DOES University . Nama DOES sendiri diambil dari vlog kesehariannya yang diunggah di youtube, Diary Of Erix Soekamti.  Sekolah Animasi DOES University menerapkan sistem karantina bagi muridnya dengan harapan supaya siswa lebih fokus belajar tanpa terkontaminasi hal lainnya. Seluruh biaya sekolahnya gratis , yang ada hanya biaya patungan untuk makan para siswa. Lama belajar di sini pada awalnya adalah satu tahun meliputi 6 bulan belajar lalu 6 bulan mengajar adik kelasnya. Setelah itu dibebask

Menemukan Ketenangan dan Belajar Budaya di Kampoeng Mataraman

Apa yang biasa dirindukan setelah lelah bekerja memacu otak dan otot? Kalau saya rindu ketenangan dan kehangatan sebuah rumah. Termasuk penghuni rumah, suasananya hingga masakan rumah. Semuanya adalah satu kesatuan.  Sama seperti ketika hari Minggu, 16 Juli 2017 lalu, saat saya dan teman-teman Temanggung yang melakukan perjalanan wisata enterpreneur ke Jogjakarta, diajak oleh panitia untuk kembali merasakan suasana ketenangan rumah itu di Kampoeng Mataraman.

Ingin Ajak Traveling Yang Tersayang

Gak terasa arisan blog Gandjel Rel sudah putaran ke-6 nih. Dan pada etape kali ini yang narik kocokan lalu melemparkan tema "orang yang paling ingin saya ajak traveling' adalah diajeng Winda dan nona Septi.  Nah kalau ditanya siapa orang yang paling ingin saya ajak traveling jawabnya pasti keluarga. Meskipun hampir tiap akhir pekan kami sering keluar bareng alias traveling jarak pendek, tetep aja menyimpan harapan suatu saat bisa traveling beneran bareng mereka. Pertama dan utama pengen mengulang masa-masa berduaan bareng suami . Duluuu banget sering kami pergi tanpa rencana dan blusukan dari desa ke desa yang belum pernah kami kunjungi. Seringnya sih boncengan motor. Saya kadang khawatir nyasar. Tapi kata suami, selama di depan mata masih ada jalan terpampang, jangan kawatir nyasar. Kalau nyasar ya tinggal balik kanan saja. Asal bensin di tangki tidak kering saja. :) Utit di puncak Sindoro, 29 Juli 2017 Lalu pengen jadi partner trekking naik gunung si sulu

Liburan Terakhir bersama Eyang Kakung

Desember 2010, Libur akhir semester gasal. Sehari setelah penerimaan rapor, Utit dan Dio meluncur lebih dulu ke rumah eyangnya di Ambarawa dengan dijemput adikku. Aku dan si kecil Opik menyusul beberapa hari kemudian. Biarlah Utit-Dio dan eyangnya saling melepas rindu tanpa kehadiranku, yang justru sering merusak suasana nyaman mereka dengan aturan-aturanku. Hehe, maklum emak cerewet :) Meskipun jarak Semarang-Ambarawa cukup dekat, namun aku tidak bisa sering-sering pulang menemui bapak dan ibu. Justru bapak dan ibu lah yang lebih sering berkunjung ke rumah kecil kami di Semarang. Tapi jika hari libur sekolah datang, maka berlibur ke rumah Ambarawa adalah suatu kewajiban. Apalagi libur semester gasal yang selalu bertepatan dengan libur Natal dan tahun baru. Kami biasa melewatkan malam pergantian tahun di rumah masa kecilku. Utit dan Dio yang kala itu masih duduk di kelas 4 dan 2 SD sangat senang dan betah jika liburan di rumah eyangnya. Maklum, namanya eyang dengan cucu bi