Langsung ke konten utama

Ingin Ajak Traveling Yang Tersayang

Gak terasa arisan blog Gandjel Rel sudah putaran ke-6 nih. Dan pada etape kali ini yang narik kocokan lalu melemparkan tema "orang yang paling ingin saya ajak traveling' adalah diajeng Winda dan nona Septi. 

Nah kalau ditanya siapa orang yang paling ingin saya ajak traveling jawabnya pasti keluarga. Meskipun hampir tiap akhir pekan kami sering keluar bareng alias traveling jarak pendek, tetep aja menyimpan harapan suatu saat bisa traveling beneran bareng mereka.

Pertama dan utama pengen mengulang masa-masa berduaan bareng suami. Duluuu banget sering kami pergi tanpa rencana dan blusukan dari desa ke desa yang belum pernah kami kunjungi. Seringnya sih boncengan motor. Saya kadang khawatir nyasar. Tapi kata suami, selama di depan mata masih ada jalan terpampang, jangan kawatir nyasar. Kalau nyasar ya tinggal balik kanan saja. Asal bensin di tangki tidak kering saja. :)
Utit di puncak Sindoro, 29 Juli 2017

Lalu pengen jadi partner trekking naik gunung si sulung Utit. Tuh anak meski sekarang baru menginjak 16 tahun tapi sudah dua kali menginjak puncak Sumbing dan sekali Sindoro. Ya maklumlah, anak kaki gunung ya harus bersahabat dengan gunung juga. Tapi sepertinya kalau sekarang ibunya pengen nemenin naik gunung ya idealnya harus menurunkan sekitar 20 kilo lemak yang nyangkut di badan dulu. ekekeek. 
Si anak sih sudah nantangin emak naik gunung bareng. Yaa, ga usah yang tinggi-tinggi dululah. Pengen sih nyobain lagi mengelus lereng gunung Ungaran atau gunung Andong di Kabupaten Magelang yang deket sini. 

Kalau si tengah Dio pernah bilang ke saya kalau pengen bisa ke Jepang. Efek sering lihat NHK TV. Dia jatuh cinta banget sama Jepang. Baiklah, ibu doakan cita-citamu tercapai kelak, Nak. Aamiin. 

Nah kalau keinginan si bungsu Opik ni keren banget. Pengen travelingnya umroh bareng bapak ibu dan kakak kakak. ehm... mak cess... Awal dia punya keinginan seperti itu karena melihat sahabatnya yang abi umminya pergi umroh. Lalu dia bertanya, "Buk, kalau bapak sama ibuk umroh terus aku gimana?" Maksudnya dia galau kalau harus ditinggal seminggu lebih dan hanya bersama kakak-kakaknya saja di rumah. Lalu siapa yang mendampingi mereka? Terus dia bilang lagi, "Mendingan kalau umroh kita sekeluarga saja bareng-bareng." Amiin... Insyaallah, ya, dek, semoga doa kita diijabah Allah. Minta doanya juga ya, teman teman. 

Omong-omong tentang traveling, menurut artikel dan tips dari teman yang gemar traveling, terpenting dari semuanya adalah persiapan. Baik itu jarak jauh maupun dekat sekalipun persiapan harus matang. Persiapan itu antara lain:
1. Tentukan waktu yang tepat untuk bepergian. Biasanya saat liburan akhir semester anak-anak atau libur hari raya bisa dijadikan waktu yang tepat untuk traveling sekeluarga. 
Juga harus mempertimbangkan cuaca. Kalau ingin mengajak anak camping ya usahakan jangan saat musim hujan.

2. Tentukan tujuan yang ingin dikunjungi. Termasuk cari tahu selengkap mungkin tentang tujuan tersebut. Bagaimana akses kesana. Apakah ada penginapan dekat sana dan lain sebagainya. Saya insap deh, gak lagi lagi pergi tanpa rencana kaya dulu lagi. Apalagi sekarang sudah ada anak-anak.

3. Cek kesiapan kendaraan jika bepergian dengan kendaraan sendiri. Jangan sampai nanti pas di tengah perjalanan tiba-tiba mobil mogok karena mobil bermasalah. 

4. Bawa bekal yang disukai dan dibutuhkan anak-anak. Jangan sampai anak kelaparan di tengah perjalanan, hehe. Jangan lupa selalu sediakan air putih.

5. Sediakan obat-obatan pertolongan pertama, seerti obat mual, obat diare, obat demam dan pusing, plester sampai betadin. Kalau saya selalu ada di tas adalah minyak tawon dan minyak kayu putih.

6. Bawa baju ganti secukupnya. Yang penting nyaman digunakan. Perhatikan juga alas kaki atau sepatu. Pakai sepatu yang mendukung dan nyaman untuk jalan.

7. Menabung dari sekarang. Ini adalah persiapan yang mendasar. Jika rencana traveling adalah liburan akhir semester, berarti awal semester seperti ini harus mulai merencanakan pengelolaan keuangan. Gak asik dong ya kalau tiba waktunya liburan dan rencana gagal begitu saja karena gak ada dana. Jangan sampai juga pergi traveling tapi ngutang. jangaaann....

Jadi kira-kira begitu deh persiapan kami kalau mau bepergian. Gak harus yang jauh, asal persiapan matang dan perginya bersama yang tersayang, dijamin asik dan terkenang-kenang. :)

Gimana? Sudah ada rencana traveling ngajak siapa? Jangan sungkan berbagi cerita, ya.









Komentar

  1. Menabung itu harga mati ya mbak Din. Mau pergi ke tempat terdekatpun kalau sudah ada tabungan akan lebih mudah daripada bawa uang pas-pasan ya mbak, hehe..

    Saya juga pengen baget naik gunung tapi sampai sekarang belum terpenuhi mbak. Jaman sekolah dulu paling banter ikutan kemping dan hiking doang. Kalau mau dipaksakan sekarang paling mungkin di kaki Ungaran aja nggak usah jauh-jauh dan itupun harus membuang lemak 30kg (tuh, banyakan saya kan mbak mbuang lemaknya)heheh..

    BalasHapus
  2. Wah, semoga bisa kesampaian ke jepang. Sama, saya juga pengen. Hehehe

    BalasHapus
  3. Mbak, aku arep melu Dio.. yo Dio, ikut ya..:D

    Aku wes komen ping 3 kok ranongol ya Mbak?

    BalasHapus
  4. Bener mesti menabung, dan paling Enak diajak travelling suami dan anak atau keluarga ya mbak din 😊

    BalasHapus
  5. Ayo mb manjat gunung, gini2 aku sdh sampai puncak ungaran lho mb walau dibarisan terahir krn berhenti2 mulu haha..berat bawa diri kudu diet :D

    Cita citanya Dio n Opic jg keren ih, smg kesampean yaa..Aamiin

    BalasHapus
  6. Pengen ngajak bayiku naik gunung mbak mungkinkah??

    BalasHapus
  7. Kakak Dini, jangan ragu ajak aku juga kalau mau jalan-jalan hehehe. Semoga kesampaian cita-cita anak-anak buat umroh sekeluarga :)

    BalasHapus
  8. Semoga terwujud semua impiannya. Kami juga ingin umroh sekeluarga, mbaak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jeprat Jepret Bikin Baper

Selain keluarga, apa yang bisa membuatmu rindu rumah? Kalau aku jawabnya: makanan! Ya, makanan kampung halaman selalu menempati ruang tersendiri di hati. Dan lidah tentunya. Satu hal yang amat aku syukuri adalah aku tidak perlu pergi jauh-jauh pulang kampung jika kangen merasakan kuliner tradisionalnya. Tahu kenapa? Ya kan sekarang aku tinggal di kampung... :) Meski Temanggung adalah kampung halaman suami, tapi sudah seperti tumpah darahku sendiri. Hal lain yang membuatku bahagia adalah letak pasar yang berhadapan dengan rumah. Serasa surga.. hehe.  Tinggal nyebrang dan pilih mana yang disuka. Ini pula yang sering bikin kakak ipar cemburu. Karena dia harus menunggu libur lebaran untuk bisa njajan sepertiku. Dan sepertinya dia akan semakin baper kalau lihat jajan pasar dalam foto-foto berikut. KLEPON Dibuat dari tepung ketan yang diuleni dengan air dan sedikit garam. Dibentuk bola, diisi gula merah lalu direbus. Disajikan dalam baluran kelapa parut. Ada sensasi

Menjadi Penari Topeng Ireng, Sebuah Pengalaman Seru

Menjadi penari topeng ireng adalah hal yang tidak pernah terpikirkan apalagi direncanakan sebelumnya.  Tapi ini terjadi pada saya. :) Teman-teman mungkin ada yang belum tahu apa itu Topeng Ireng. Apakah menari dengan memakai topeng yang berwarna hitam? (ireng berarti hitam dalam bahasa Jawa) Saya dulu pernah menyangka demikian. Tapi ternyata salah besar.

Kulit Lebih Sehat dan Cerah dengan Scarlett Brightly Series Meski Menua Setiap Hari