Langsung ke konten utama

Buku-Buku yang Membelokkan Hidup Saya

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bergabung di komunitas bloger yang isinya perempuan semua dan pada pinter nulis itu bikin  semangat terpompa. Meski kadang muncul juga rasa minder tipis, karena konten dan layout blog mereka kece-kece.   

Lalu ketika di komunitas ini digagas arisan blog maka saya beranikan diri untuk ikut dengan harapan bisa memicu diri sendiri untuk rutin menulis, setidaknya dengan ikut arisan pasti punya minimal tiga postingan setiap bulan. Namun ternyata pada perjalanannya, ada juga kendala dari dalam dan luar diri yang membuat tugas menulis ini menjadi terhambat. Ini pula yang menyebabkan saya sangat telat untuk menyetor arisan periode 7 yang harusnya setor lebih dari sebulan yang lalu. 


Maka dengan sangat menyesal saya minta maaf sedalam-dalamnya pada ibu pije dan terutama pada mbak penarik arisan yaitu Vita dan Anita, juga kepada semua sahabat bloger yang ikut arisan. Silakan denda saya namun jangan yang susah susah ya, apalagi yang mahal šŸ˜Š

Jadi ceritanya, mbak Vita yang seorang apoteker  dan bloger rajin ini berkompromi dengan mbak Anita yang pengusaha muda memberi tantangan nulis dengan tema: Buku yang mengubah hidupmu.
Entah kenapa tema ini bisa begitu sulit bagi saya. Karena boleh dibilang setiap buku yang saya baca pasti membawa perubahan, setidaknya pada cara pandang saya melihat suatu hal. Jadi bingung buku yang mana yang paling mengubah hidup saya. 

Kalau bicara tentang buku yang paling mengubah hidup saya tentunya nomer satu dan yang paling utama adalah kitab AlQuran, yang baru kukenal di separuh terakhir hidup saya. Tidak diragukan lagi karena di dalamnya termuat seluruh pedoman dan tuntunan hidup manusia.
Lalu menyusul setelah itu adalah buku nikah. Buku ini benar-benar mengubah status dan kepemilikan diri saya šŸ˜ Kedua buku ini juga mengajarkan tentang tanggung jawab, hak dan kewajiban saya sebagai manusia, anak, istri, ibu, saudara, teman dan sebagai anggota masyarakat. 

Namun selain kedua buku di atas, ada juga beberapa buku yang mengubah mindset saya terutama dalam mendukung hobi tulis menulis ini. Buku-buku berikut adalah buku yang ditulis oleh teman teman sendiri. Jadi sebuah candu bagi saya jika ada teman yang menerbitkan buku maka saya usahakan untuk memilikinya. Tentunya beli, ya, bukan minta gratisan. Ada sih buku yang saya dapat gratis, tapi bukan tanpa usaha, karena biasanya buku tersebut saya dapat karena ikutan giveaway atau kuis yang dibikin oleh penulisnya.

Mengapa buku-buku teman saya ini berpengaruh?
1. Pertama dan utama saya tidak melihat bentuk fisik buku ataupun isinya dulu, tapi saya salut dengan usaha dan kerja keras para penulis sahabat saya ini dalam menyelesaikan bukunya. Sebagai seorang penulis yang pekerjaan utamanya adalah sebagai seorang ibu tentunya mereka harus pintar mengatur waktu dan membagi perhatiannya antara menulis dan rumah tangga seluruhnya. Dan mereka telah membuktikan bahwa mereka bisa.
2. Cerdas menangkap ide.
Tema buku para sahabat ini sangat beragam. Mulai dari cinta-cintaan, keseharian anak-anak hingga orang dewasa, tentang profesi, pokoknya semua kisah yang serius, senang, sedih, haru, lucu sampai konyol bisa mereka tulis dengan lancar dan mengalir. Pokoknya khas ibu-ibu banget yang multitasking, segala hal bisa menjadi tulisan yang apik di tangan mereka.
3. Tulisannya sederhana tapi bermakna dalam.
Sebagai seorang writer wannabe, saya belajar banyak dari buku karya para sahabat ini. Masing-masing dari mereka mempunyai gaya penulsian yang berbeda, namun secara keseluruhan tulisan yang disampaikan dengan bahasa sehari-hari yang ringan ini justru membuat pembaca larut di dalamnya, seakan mengalami sendiri jalan ceritanya dan tahu-tahu sudah sampai di halaman terakhir.
Tak jarang saat membacanya tanpa sadar bisa ketawa ngakak atau mbrebes mili sendiri. Yes, meeka ini memang peramu kata yang andal. Sehingga beberapa adegan yang sekiranya cocok dengan diri ini sebagai pembaca, dan itu mengandung tips praktis, bisa dengan mudah dipraktekkan dan tanpa paksaan. Apasih?šŸ˜€ yang pasti saya belajar bahwa menulis itu mudah asal mau berusaha dan menikmati setiap prosesnya.

Mau tahu buku apa saja dan siapa penulisnya? Lihat gambar berikut.

yang nulis ini idola saya. nulis segala genre dan selalu asik dibaca. haru seru dan pasti konyol :)

fiksi dan non fiksi yang keduanya sukses menguras air mata. tulisannya lembut, serius dan dewasa.

berisi Q&A dan tips menjadi momwriter profesional. padahal aslinya mba Dian Kreistiani curhat doang di buku ini, tapi banyak hikmah pelajaran yang bisa kita ambil dan tiru. keren!

Sebetulnya masih banyak buku yang sukses mengubah pemikiran saya, terutama dalam pengasuhan anak dan pendidikan rumah, Tapi mungkin lain kali saja saya review satu per satu supaya lebih mendetil.

Jadi begitu, ya, dengan ini saya melunasi hutang tulisan untuk #arisanbloggandjelrel putaran ke 7.
Sekali lagi maafin saya, ya, teman-teman semua... Maturnuwun dan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.šŸ™




Komentar

  1. Woowww.. semua buku di atas aku punya mbaaaa... Aku juga suka sekali baca buku2 teman sendiri. Melecut diri untuk tetap semangat membaca dan menulis.

    BalasHapus
  2. Asyik ya punya banyak teman menulis. Sedikit banyak meningkatkan kualitas tulisan kita juga :)

    BalasHapus
  3. buku nikah! bener banget tuh :P
    Penasaran sama bukunya mbak Dian yang Momwriter's diary deh

    BalasHapus
  4. Pengen sekali punya bukunya GRes mbak, supaya bisa menginspirasi saya untuk lebih giat ngeblog :)

    BalasHapus
  5. Baru punya bukunya mba dedew. Itu juga beli pas diskon. Hehe pengen punya karya semua penulis dari GandjelRel deh. Keren2

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jeprat Jepret Bikin Baper

Selain keluarga, apa yang bisa membuatmu rindu rumah? Kalau aku jawabnya: makanan! Ya, makanan kampung halaman selalu menempati ruang tersendiri di hati. Dan lidah tentunya. Satu hal yang amat aku syukuri adalah aku tidak perlu pergi jauh-jauh pulang kampung jika kangen merasakan kuliner tradisionalnya. Tahu kenapa? Ya kan sekarang aku tinggal di kampung... :) Meski Temanggung adalah kampung halaman suami, tapi sudah seperti tumpah darahku sendiri. Hal lain yang membuatku bahagia adalah letak pasar yang berhadapan dengan rumah. Serasa surga.. hehe.  Tinggal nyebrang dan pilih mana yang disuka. Ini pula yang sering bikin kakak ipar cemburu. Karena dia harus menunggu libur lebaran untuk bisa njajan sepertiku. Dan sepertinya dia akan semakin baper kalau lihat jajan pasar dalam foto-foto berikut. KLEPON Dibuat dari tepung ketan yang diuleni dengan air dan sedikit garam. Dibentuk bola, diisi gula merah lalu direbus. Disajikan dalam baluran kelapa parut. Ada sensasi

Menjadi Penari Topeng Ireng, Sebuah Pengalaman Seru

Menjadi penari topeng ireng adalah hal yang tidak pernah terpikirkan apalagi direncanakan sebelumnya.  Tapi ini terjadi pada saya. :) Teman-teman mungkin ada yang belum tahu apa itu Topeng Ireng. Apakah menari dengan memakai topeng yang berwarna hitam? (ireng berarti hitam dalam bahasa Jawa) Saya dulu pernah menyangka demikian. Tapi ternyata salah besar.

Kulit Lebih Sehat dan Cerah dengan Scarlett Brightly Series Meski Menua Setiap Hari