Langsung ke konten utama

Rumah Kayu, Rumah Impian Kami


Setiap pasangan yang menikah tentunya memiliki impian untuk membangun istananya sendiri, sebuah rumah impian. Meskipun tak semua orang bisa seberuntung yang lainnya, bisa diberi kesempatan dan kemudahan untuk mempunyai rumah sendiri.

Demikian juga kami yang memulai rumah tangga dalam sebuah rumah kontrakan.  Tidak begitu besar namun cukup hangat bagi keluarga kecil kami.  Justru dari rumah kecil itu terlahir keinginan untuk bisa memiliki rumah sendiri sesuai ideal dan harapan kami.


Saya dan suami sepakat, rumah impian kami adalah rumah kayu minimalis yang sejuk dan bersahabat. Kami berdua sama sama berasal dari desa, hal ini pula yang membuat kami tak ingin kehilangan kenangan masa kecil yang kini tak bisa ditemui lagi. Kami juga ingin berbagi suasana masa kecil kami dengan anak-anak.

Sebetulnya bukan tanpa alasan mengapa kami ingin rumah kayu. Beberapa pertimbangan kami adalah karena:
  1. Kesan natural yang ditampilkan kayu membuat serasa dalam pelukan alam.
  2. Kami tinggal di daerah yang sumber daya alam berupa pohon banyak, sehingga lebih hemat.
  3. Pembangunan bisa lebih cepat karena sekarang banyak pengusaha kontraktor yang menawarkan sistem pembuatan rumah kayu dengan sistem knock down.
  4. Sistem knock down membuat rumah bisa dibongkar pasang sehingga memudahkan kita bila berpindah alamat rumah. 

sumber: metroproperti.com
Untuk desain dan lokasi pun kami punya keinginan seperti
1. Dekat dengan alam terbuka
Eh, kami mengincar sebuah lokasi yang bagus di dekat rumah mertua. Sebidang tanah di dekat sungai dan sekitarnya sawah. Dari sana bisa memandang gunung Sindoro-Sumbing di utara dan Merapi di selatan. Sepertinya nyaman dan tenang deh kalau bikin rumah di sana.

2. Desain minimalis dan fungsional
Rumah utama tidak perlu besar, asal setiap ruangnya bisa digunakan maksimal sesuai fungsinya. Seperti dapur terbuka yang langsung terhubung dengan meja makan dan berbatasan dengan ruang kerja.
sumber: desaindenahrumah.com

3. Ruangan hemat listrik
Inginnya membuat rumah yang setia ruangannya berbatasan langsung dengan alam luar, sehingga bisa menghemat penerangan dan juga lebih dapat kesan alaminya.


4. Ada taman, playground dan panggung seni.
Salah satu kesukaan suami adalah bertanam dan bertaman, jadi ini wajib ada. Efek langsung ke penghuni dan tamu pun ada dengan kehadiran taman ini. Suasana menjadi lebih sejuk dan nyaman juga bikin betah pastinya. Anak-anak juga pasti butuh tempat bermain  yang luas.
Selain sebagai tempat bermain, saya juga ingin ada space semacam panggung mini di dalam taman sebagai arena anak-anak dan siapapun berekspresi di sana. Bebas buat siapa saja.

sumber: designrulz.com
5. Musholla wajib ada
Kami akan menempatkan musholla ini di bagian depan rumah sehingga mudah dijangkau oleh penghuni rumah maupun para tamu. Harapan kami, musholla ini pun sekaligus bisa berfungsi sebagai ruang mengaji dan belajar mengingat banyak kawan dan saudara yang sering bertandang ke rumah untuk saling sharing.

Aih, membayangkan itu semua jadi semangat lagi untuk mewujudkan impian, deh. Meskipun sekarang masih tinggal di pondok mertua indah, tapi sah sah saja kan punya keinginan sendiri? Dan menurut saya malah harus punya impian supaya kerjanya juga lebih semangat. Ihir..

Tapi sepertinya saya tetap harus konsultasi pada dua sahabat saya yang memang profesinya sebagai arsitek, yaitu mbak Archa Bella dan mbak Dian Nafi. Selain sebagai arsitek keduanya juga blogger hits tralala.

Sedikit cerita tentang keduanya, ya. Tentang mbak Archa dulu. Si mamak cantik ini sudah cantik dari lahir. Punya bakat lain yaitu bermusik dan menyanyi. Asik deh kalau liat dese main piano sambil nyengnyong sendiri gitu. Metal metal gini, beliau adalah dosen yang sangat wibawa di kampusnya. Nah, siapa berani godain dia? Siap siap aja terima kiriman voodoo  gambar lucu mematikan darinya.

Sedangkan mbak Dian Nafi, selain arsitek beliau juga seorang novelis yang produktif menelurkan novel setiap tahunnya. Beliau juga seorang mentor penulisan yang sabar dan baik hati, serta sangat senang berbagi ilmu. Ibu dua putra ini tinggal di kota wali, Demak.

Tak salah lagi, saya butuh saran saran dan masukan dari beliau berdua. Ohya, tentunya saran dan masukan teman teman pembaca juga penting banget nih. Terutama doanya, semoga impian kami ini bisa terwujud, ya.
Kalau kalian, apa rumah impian kalian?

#Artikel ini adalah artikel untuk #arisanbloggandjelrel putaran ke 15 dengan tema: Ceritakan Rumah Impianmu.

Komentar

  1. Bu dini yg cantik..
    Saya sudah mulai membuka dan membaca tulisan njenengan..
    Wah menurut sya isinya menarik.. dan yg pasti. Membuat nyaman pembacanya.. salam dari kami
    #dojotakata

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih ya tante mugi dan om fariq, alhamdulillah kalau nyaman.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jeprat Jepret Bikin Baper

Selain keluarga, apa yang bisa membuatmu rindu rumah? Kalau aku jawabnya: makanan! Ya, makanan kampung halaman selalu menempati ruang tersendiri di hati. Dan lidah tentunya. Satu hal yang amat aku syukuri adalah aku tidak perlu pergi jauh-jauh pulang kampung jika kangen merasakan kuliner tradisionalnya. Tahu kenapa? Ya kan sekarang aku tinggal di kampung... :) Meski Temanggung adalah kampung halaman suami, tapi sudah seperti tumpah darahku sendiri. Hal lain yang membuatku bahagia adalah letak pasar yang berhadapan dengan rumah. Serasa surga.. hehe.  Tinggal nyebrang dan pilih mana yang disuka. Ini pula yang sering bikin kakak ipar cemburu. Karena dia harus menunggu libur lebaran untuk bisa njajan sepertiku. Dan sepertinya dia akan semakin baper kalau lihat jajan pasar dalam foto-foto berikut. KLEPON Dibuat dari tepung ketan yang diuleni dengan air dan sedikit garam. Dibentuk bola, diisi gula merah lalu direbus. Disajikan dalam baluran kelapa parut. Ada sensasi

Menjadi Penari Topeng Ireng, Sebuah Pengalaman Seru

Menjadi penari topeng ireng adalah hal yang tidak pernah terpikirkan apalagi direncanakan sebelumnya.  Tapi ini terjadi pada saya. :) Teman-teman mungkin ada yang belum tahu apa itu Topeng Ireng. Apakah menari dengan memakai topeng yang berwarna hitam? (ireng berarti hitam dalam bahasa Jawa) Saya dulu pernah menyangka demikian. Tapi ternyata salah besar.

Kulit Lebih Sehat dan Cerah dengan Scarlett Brightly Series Meski Menua Setiap Hari