Langsung ke konten utama

Melek GERMAS dan Tes Rockport Untuk Hidup Lebih Sehat dan Produktif


Akhir bulan November kemarin tepatnya tanggal 27-28 November 2017 saya menghadiri undangan Temu Blogger Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Semarang. Apa sih tujuan acara ini dan mengapa kami para blogger yang diundang? Tujuannya tentu untuk menginformasikan program-program dari Dinas Kesehatan Kota Semarang  kepada masyarakat luas. Oke deh, saya ceritain, ya.


Senin pagi tanggal 27 November kami diharap sudah berkumpul di kantor DKK Kota Semarang jam 07.00. Gasik banget. Nah, sebagai blogger AKAP (antar kota antar propinsi) saya dan mbak Irfa Hudaya harus menyesuaikan diri supaya tidak terlambat. Kami janjian untuk berangkat bareng, so kami keluar dari rumah masing-masing selepas subuh. Alhamdulillah sampai di kantor DKK kami tidak terlambat.

Sesampai di lokasi, kami 35 blogger dibagi menjadi 2 kelompok yang akan mengunjungi 2 Puskesmas berbeda. Sayamasuk kelompok 1 yang akan mengunjungi Puskesmas Gayamsari, sedang kelompok 2 menuju Puskesmas Halmahera. Sekitar seperempat jam kemudian saya dan teman teman  sampai di Puskesmas  Gayamsari.
 

SEKILAS PUSKESMAS GAYAMSARI
Walau masih pagi, sudah banyak pasien yang berkunjung ke Puskesmas ini. Beberapa petugas menyambut kami dengan ramah, lalu mengarahkan kami untuk naik ke aula lantai 2 untuk mendengarkan pemaparan tentang kondisi dan harapan Puskesmas Gayamsari ini.

Sebelum acara dimulai, terlebih dulu dibuka dengan doa dan peragaan safety briefing atau petunjuk keselamatan bagi pengunjung Puskesmas. Selanjutnya dr. Heri Wibowo SK.MM, sebagai kepala Puskesmas memaparkan visi misi dan program yang dimiliki Puskesmas Gayamsari ini.

Puskesmas ini telah berhasil melalui ujian akreditasi dengan nilai paripurna. Sebuah pencapaian membanggakan bagi segenap dokter dan nakes juga bagi masyarakat Gayamsari sendiri. Tak heran jika Puskesmas ini mendapat nilai tinggi, tentunya tak lepas dari tata nilai pelayanan yang selalu diterapkan oleh para tenaga kesehatannya.

Tata nilai tersebut adalah: Giat dalam bekerja, Amanah dalam tugas, Yakin akan keberhasilan, Aktif dalam kegiatan, Melayani sepenuh hati, Semangat tiada henti, Andalan masyarakat, Ramah dan sopan, Inovatif dan kreatif. Jika huruf depan setiap kalimat itu dirangkai maka akan membentuk kata GAYAMSARI.

Selain nilai akreditrasi, dengan menerapkan tata nilai pelayanan yang baik ini, Puskesmas berharap bisa mencapai misi mereka, yaitu:
- Memiliki sumber daya kesehatan yang memadai
- Meningkatkan perilaku dan peran aktif individu, keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan.

para petugas sigap melayani dengan sepenuh hati

Secara lokasi, Puskesmas ini sangat mudah dijangkau. Ruangannya bersih dengan nuansa warna hijau yang menenangkan. Juga dilengkapi dengan fasilitas charge HP di sudut ruangan lengkap dengan loker kecil. Pelayanan kesehatan yang diberikan pun lengkap dan menyeluruh. Bahkan laborat pun sudah bisa melayani permintaan untuk cek HIV.

Ada dua program yang juga menjadi andalan Puskesmas ini adalah: pendampingan Bank Sampah yang dikelola oleh tiap dawis dan GoMil atau layanan jemput untuk ibu hamil.

Ini adalah salah satu solusi yang menjawab keprihatinan yang terjadi di wilayah Gayamsari yaitu tingkat resiko ibu hamil yang cukup tinggi, yang biasanya dikarenakan lingkar lengan ibu hamil yang kurang, dan ibu hamil pada usia di bawah 20 tahun. Masalah masalah ini juga dikarenakan kurangnya informasi positif tentang kesehatan yang diterima oleh masyarakat.

Oleh sebab itu, jika masyarakat sudah paham dengan arti penting kesehatan dan mendapat informasi yang tepat, pihak Puskesmas berharap bahwa pengunjung sakit akan menurun, sebaliknya pengunjung sehat yang akan cek kesehatannya secara rutin akan meningkat.

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)
Siapa di antara kita yang rutin cek kesehatan di waktu sehat? Ada sih, tapi pasti angkanya kecil dibanding yang cek kesehatan saat ada keluhan. Yup, termasuk saya. Selalu saja ada alasan untuk menunda cek kesehatan ini. Padahal banyak keuntungannya loh, salah satunya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan kita sendiri sehingga bisa terhindar dari penyakit tidak menular, contohnya hipertensi, diabetes, jantung koroner dan kanker.

Tahu kan, sekarang ini penyakit tidak menular banyak macamnya. Juga menyerang siapa saja, tidak hanya orang tua. Pengidap PTM ini pun makin hari makin banyak jumlahnya. Dan pastinya biaya yang dikeluarkan untuk penyembuhannya pun banyak. Padahal, sebetulnya PTM ini bisa dihindari atau diminimalisir resiko mengidapnya jika kita menerapkan pola hidup sehat. Nah paradigma sehat inilah yang ingin disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan kepada segenap masyarakat.

Pepatah lama yang mengatakan: Lebih baik mencegah daripada mengobati, ini memang sangat tepat. Dan sesungguhnya menjadi sehat itu murah, kok. Hanya saja butuh niat kuat dan konsistensi. Maka sejalan dengan ini keluarlah Instruksi Presiden No. 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). 

Germas adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Tujuan Germas adalah:
1. Meningkatkan derajat kesehatan penduduk
2. Menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan.
3. Meningkatkan produktivitas masyarakat

Lalu apa saja sih yang harus dilakukan untuk mewujudkan Germas? Boleh deh dilihat pada gambar di bawah ini.


Namun yang menjadi fokus kegiatan Germas 2017 adalah 3 hal tersebut:
1. Melakukan aktivitas fisik
2. Konsumsi sayur dan buah
3. Memeriksa kesehatan secara berkala

Yuk, kita lakukan 3 hal itu untuk meningkatkan kualitas kesehatan kita.

pura pura tegar lihat jarum, bersyukur hasilnya bagus normal

TES KEBUGARAN METODE ROCKPORT
Sebagai blogger kesehatan seyogyanya kami menerapkan hidup sehat juga, dong. Jangan cuma bisa nulis doang, ya #plakk

Alhamdulillah sih kalau konsumsi sayur dan buah, saya dan teman-teman blogger boleh dibilang sudah konsumsi rutin. Tapi dua poin Germas lainnya yaitu aktivitas fisik dan cek kesehatan berkala, ini belum banget. #ngaku hehe.

Nah di kesempatan ini, tim dari Dinas Kesehatan Kota Semarang mengajak kami untuk beraktivitas fisik sekaligus mengecek tingkat kebugaran kami. Metode yang digunakan untuk mengukur kebugaran ini dinamakan Metode Rockport.

Sebelum memulai tes, ada screening awal untuk menentukan kelompok resiko dan tanpa resiko. Jika masuk kelompok resiko maka ditandai dengan pita untuk membedakan dan akan diberi pengawasan lebih. Diukur juga tinggi badan dan berat badan.

Selanjutnya, dihitung denyut nadi per menit. Lalu pemanasan terlebih dahulu. Setelah itu kami diminta untuk jalan/joging/lari sejauh 1.6 km secara konstan. Konstan maksudnya, jika memilih lari maka harus lari terus, tidak boleh lari-jalan-lari lagi. Dimaksudkan supaya kerja jantung juga konsisten sehingga hasil penghitungan bisa akurat. Setelah finish, denyut nadi per menit dihitung lagi dan waktu tempuh juga dicatat.

Lalu angka angka itu dimasukkan ke dalam tabel sesuai waktu tempuh, jenis kelamin dan umur, maka didapatlah hasil akhir tingkat kebugaran jantung dan paru. Yang sedikit memprihatinkan, duh, 75% dari kami masuk kategori kurang. Wah catatan banget, nih, supaya menambah aktivitas fisik.

Banyak banget ilmu dan informasi yang saya dapat dari acara ini. Yang jelas, kesadaran untuk hidup sehat makin bertambah, dan saya pun wajib menyerbarluaskan informasi penting yang saya dapatkan ini. Jadi tunggu ya di tulisan saya selanjutnya.

Jadi mari budayakan Germas dari sekarang. Karena sehat dimulai dari Saya.

Salam Germas: Sehat, Bugar, Produktif!


credit foto: milik pribadi dan tim blogger kesehatan

Komentar

  1. Aku pingin ikutan, nggak jadi mbak, huhuhu. Keren acaranya

    BalasHapus
  2. Terima kasih infonya, sangat bermanfaat dan jadi kepikiran ya
    salam kenal

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jeprat Jepret Bikin Baper

Selain keluarga, apa yang bisa membuatmu rindu rumah? Kalau aku jawabnya: makanan! Ya, makanan kampung halaman selalu menempati ruang tersendiri di hati. Dan lidah tentunya. Satu hal yang amat aku syukuri adalah aku tidak perlu pergi jauh-jauh pulang kampung jika kangen merasakan kuliner tradisionalnya. Tahu kenapa? Ya kan sekarang aku tinggal di kampung... :) Meski Temanggung adalah kampung halaman suami, tapi sudah seperti tumpah darahku sendiri. Hal lain yang membuatku bahagia adalah letak pasar yang berhadapan dengan rumah. Serasa surga.. hehe.  Tinggal nyebrang dan pilih mana yang disuka. Ini pula yang sering bikin kakak ipar cemburu. Karena dia harus menunggu libur lebaran untuk bisa njajan sepertiku. Dan sepertinya dia akan semakin baper kalau lihat jajan pasar dalam foto-foto berikut. KLEPON Dibuat dari tepung ketan yang diuleni dengan air dan sedikit garam. Dibentuk bola, diisi gula merah lalu direbus. Disajikan dalam baluran kelapa parut. Ada sensasi

Menjadi Penari Topeng Ireng, Sebuah Pengalaman Seru

Menjadi penari topeng ireng adalah hal yang tidak pernah terpikirkan apalagi direncanakan sebelumnya.  Tapi ini terjadi pada saya. :) Teman-teman mungkin ada yang belum tahu apa itu Topeng Ireng. Apakah menari dengan memakai topeng yang berwarna hitam? (ireng berarti hitam dalam bahasa Jawa) Saya dulu pernah menyangka demikian. Tapi ternyata salah besar.

Kulit Lebih Sehat dan Cerah dengan Scarlett Brightly Series Meski Menua Setiap Hari