Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Menjadi Penari Topeng Ireng, Sebuah Pengalaman Seru

Menjadi penari topeng ireng adalah hal yang tidak pernah terpikirkan apalagi direncanakan sebelumnya.  Tapi ini terjadi pada saya. :) Teman-teman mungkin ada yang belum tahu apa itu Topeng Ireng. Apakah menari dengan memakai topeng yang berwarna hitam? (ireng berarti hitam dalam bahasa Jawa) Saya dulu pernah menyangka demikian. Tapi ternyata salah besar.

Seatap Bareng Mertua, Ternyata Saya Bisa

"Kalau mau sama anaknya, harus mau juga nerima keluarganya," begitu nasehat yang sering diberikan pada seseorang yang akan mengarungi bahtera rumah tangga. Ya memang sudah sewajarnya bahwa sebuah pernikahan adalah penyatuan dua keluarga besar, tidak hanya dua insan manusia saja. Itu juga yang menjadi kesadaran saya sejak awal menikah. Keluarga besar saya akan menerima suami sebagai bagian keluarga kami, pun demikian sebaliknya saya akan masuk menjadi bagian keluarga besar suami.  

Antara Hobi dan Dukungan Suami

Alhamdulillah pagi ini masih diberi napas dan kehidupan oleh Allah. Semoga saya dan para pembaca yang budiman bisa mengisi hidup dan hari ini sebaik-baiknya. Amin. Badewe, tumben nih opening tulisannya beriman banget, hehe. Gapapa kan ya, lagian pagi ini saya lagi merasa malu banget nih sama Gusti Allah. Gimana gak malu, coba, kalau sudah diperkenankan bangun lagi dalam keadaan sehat wal'afiat tapi malah yang pertama kali saya lakukan adalah nyari hape . Bukan berdoa. *bletak  Untungnya segera sadar. Istighfar. Tapi habis itu saya malah makin wagu. Rasa kangen pada anak lanang yang hampir dua bulan gak ketemu, plus mata rabun tiba-tiba karena melihat dompet yang kondisinya mirip jeruk; nipis, bikin hati berdebar gak karuan. Eh, ujung-ujungnya sewot pada mas suami yang berada dalam dekapan ibukota propinsi. "Transferan, dong, masss...." 😅

Lactacyd Baby, Sahabat Ibu Merawat Kulit si Buah Hati

Memiliki buah hati tentunya merupakan anugerah yang mengalirkan keriangan. Namun seketika bisa berubah abu-abu jika tidak disertai pengetahuan yang memadai tentang perawatan bayi. Dan itulah yang terjadi pada saya dulu. Shofi, anak ketiga lahir sesaat setelah salat Idul Fitri sebelas tahun silam. Semua keluarga gembira menyambut kelahirannya, terutama bapak ibu mertua karena akhirnya ada salah satu cucunya yang lahir di kampung beliau. Senangnya si Eyang...  Namun sepuluh hari setelahnya, suka cita dan keseruan murni menjadi milik saya dan suami. Karena kami harus meninggalkan Temanggung dengan segala kesejukannya dan kembali ke Semarang yang panas merona. Welkam, baby Shofi.... dahi dan dada kemerahan, mruntusnya mulai menipis